Amal Yang Ditanyakan Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim
Amal Yang Ditanyakan Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-
Amal Yang Ditanyakan Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata:
وَعنْهُ قال : سُئِلَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : أَيُّ العَمَلِ أَفضَلُ ؟ قال : « إيمانٌ بِاللَّهِ ورَسُولِهِ» قيل : ثُمَّ ماذَا ؟ قال : « الجِهَادُ في سَبِيلِ اللَّهِ » قيل : ثمَّ ماذَا ؟ قَال : « حَجٌ مَبرُورٌ » متفقٌ عليهِ .
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: “Pernah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya: ‘Amalan apakah yang paling afdhal?’ Maka dijawab oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ‘Iman kepada Allah dan iman kepada RasulNya.’ Kemudian ditanyakan lagi: ‘Lalu amal apakah yang paling afdhal?’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ‘Berjihad di jalan Allah.’ Kemudian ditanya lagi: ‘Lalu amal apa lagi yang paling afdhal?’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ‘Haji yang mabrur.`” (Muttafaqun ‘alaihi)
Di dalam hadits ini kita melihat tentang semangat para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in dalam bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan sangat berarti. Dan pertanyaan-pertanyaan para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum itu pada umumnya adalah untuk mereka mengamalkannya, bukan sekedar bertanya.
Inilah kualitas pertanyaan para sahabat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka ingin untuk meningkatkan amal-amal kebaikan mereka, bukan pertanyaan untuk menimbulkan fitnah, bukan pertanyaan untuk menguji seseorang. Tetapi pertanyaan untuk diamalkan.
Barisan terdepan para Salaf adalah para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in. Kita mengenal mereka, semangat mereka untuk berilmu dan beramal. Mereka hadir di majelis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mendapatkan ilmu dan ilmu itu diamalkan. Ilmu tidak sekadar dibuat bahan untuk ceramah, tetapi lebih dari itu adalah untuk diamalkan. Dan itulah buah dari ilmu.
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan, ilmu yang memberikan perubahan pada pribadi seseorang kepada yang lebih baik. Makanya Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengajarkan kepada kita doa memohon perlindungan kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat.
اَلَّلهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسِ لاَ تَـشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يَسْـتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak pernah khusyu’, dan dari nafsu yang tidak pernah kenyang dan dari do’a yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim)
Intinya bahwa para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in ketika bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka bertanya untuk diamalkan.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52051-amal-yang-ditanyakan-kepada-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam/